I'M JUST A KID

London - Keputusan Chelsea memberhentikan Roberto Di Matteo dapat banyak reaksi negatif. Kritik datang dari beberapa pihak, yang menganggap pelatih asal Italia itu tak layak diberhentikan.

Adalah kekalahan 0-3 atas Juventus dan serangkaian hasil buruk di Premier League yang menjadi alasan petinggi Chelsea untuk memberhentikan Di Matteo, Rabu (21/11/2012). Tunduk atas Bianconeri mengancam kelolosan The Blues ke babak knock out karena kemenangan di matchday terakhir tak menjamin mereka dapat tiket yang dibutuhkan.

Keputusan mengejutkan tersebut kemudian mengundang reaksi dari banyak pihak di Inggris. Terlebih baru sekitar enam bulan lalu Di Matteo memberi Chelsea trofi terbaik, yang belum pernah dimenangi sebelumnya: Liga Champions.

"Wow, Chelsea memecat manajer mereka!! Saya sedikit terlambat mengetahuinya, tapi ini sesuatu yang gila," tulis Rio Ferdinand di akun Twitternya @rioferdy5.

"OMG baru saja tahu kalau #robbiedimatteo sudah dipecat. Itu mengecewakan saya," tulis Ruud Gullit juga di akun Twitternya. Gullit adalah mantan manajer Chelsea yang membawa Di Matteo ke Stamford Bridge di tahun 1996.

Selama sekitar delapan bulan di Chelsea, Di Matteo tak cuma meraih sukses di atas lapangan dengan trofi Liga Champions dan Piala FA. Mantan pelatih West Bromwich Albion itu juga dianggap berhasil menyatukan skuat The Blues yang sebelumnya dikenal punya ego tinggi, termasuk meredam skandal rasisme John Terry.

"Tak bisa dipercaya Roberto di Matteo dipecat setelah catatan yang sangat bagus. Terutama saat saya pikir dia berhasil menangani skandal terkait (John) Terry. #harsh," demikian di-Tweet Louis Saha.

Bukan cuma pemain dan figur-figur sepakbola yang terheran-heran dengan langkah Chelsea tersebut. Mantan kapten timnas kriket Inggris, Michael Vaughan, malah menyebut kebijakan Chelsea itu sebagai 'menggelikan'. Demikian dikutip dari Eurosports.

"Keputusan yang menggelikan dari Chelsea... RDM memenangi trofi yang sudah mereka nantikan bertahun-tahun dan kini dia ditendang...." - sahut Vaughan.